➡️ Dulu beliau dikenal sebagai da’i sunnah, pengisi kajian sunnah, bukan sekedar peserta, bahkan da’i senior, konon kabarnya pernah belajar pada sejumlah ulama besar.
Tapi itu hanya tinggal kenangan, kini beliau sudah berubah, pemikiran menyimpang yang dulu beliau kritik, sekarang beliau sangat toleran terhadapnya, bahkan ikut mengajarkannya, entah sadar atau tidak.
Orang-orang yang dulu beliau ingatkan penyimpangan mereka, sekarang beliau bergandeng tangan dengan mereka, dengan dalih ‘persaudaraan’ dan ‘perjuangan’ Islam, beliau pun mulai mengkritik keras para da’i Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Semoga Allah ‘azza wa jalla mengembalikan beliau kepada jalan yang lurus.
Saudaraku rahimakumullaah, fenomena ini sebenarnya bukan hal yang baru, di masa Salaf pun ada orang yang berilmu tapi kemudian menjadi pembesar khawarij.
✅ Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Imron bin Hitthon bin Zhibyan As-Sadusi Al-Bashri termasuk tokoh ulama akan tetapi dia termasuk pembesar khawarij.” [As-Siyar, 4/214]
➡️ APA SEBAB PENYIMPANGANNYA?
✅ Al-Imam Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata, “Imron bin Hitthon menikahi seorang wanita khawarij dan dia berkata: ‘Saya akan mengajaknya kepada sunnah’. Kenyataannya wanita itulah yang menjerumuskannya ke mazhab khawarij.” [As-Siyar, 4/214]
Saudaraku rahimakumullaah, perhatikanlah betapa dahsyatnya pertemanan dan pergaulan dalam merubah orang.
✅ Allah ‘azza wa jalla berfirman,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا، يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا، لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
? “ Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya (menyesali perbuatannya), seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan sebagai teman karibku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan setan itu adalah penipu manusia.” [Al-Furqon: 27-29]
✅ Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ
? “Seseorang itu tergantung agama teman karibnya, maka hendaklah setiap kalian melihat siapa yang hendak ia jadikan teman karib.” [HR. Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Al-Misykaah: 5019]
Apabila seorang ulama dan da’i yang berilmu saja bisa terjerumus dalam kesesatan, apalagi kita yang kurang ilmu…?!
Bahkan ulama Salaf dahulu pun takut bergaul dan bermajelis dengan orang yang menyimpang, karena khawatir mendengarkan kesesatan mereka kemudian terpengaruh. Sekuat apakah hatimu hingga berani ‘bergaul bebas’ dengan orang yang memiliki manhaj yang menyimpang…!?
✅ Al-Imam Adz-Dzahabi rahimahullah berkata, “Mayoritas Ulama Salaf memperingatkan bahaya mendengarkan ucapan yang menyimpang, karena mereka menganggap hati itu lemah, sedang syubhat menyambar-nyambar.” [As-Siyar, 7/261]
Join channel kami di:
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun
? Baca Selengkapnya: https://www.fb.com/sofyanruray.info/posts/821410031341814:0
? Kajian Terkait:
? BAHAYA BERMAJELIS DENGAN AHLUL BID’AH
? ISTIQOMAH DI ATAS SUNNAH
? MEMILIH GURU DENGAN MELIHAT SIAPA TEMAN BERGAULNYA
? BID’AH KHAWARIJ & HIZBIYYAH HARAKIYYAH DALAM BARISAN AHLUS SUNNAH
Renungan dan Peringatan Terkait Bid’ah Khawarij dan Hizbiyyah Harakiyyah dalam Barisan Ahlus Sunnah
? USTADZ SUNNAH, KAJIAN SUNNAH
? JAWABAN UNTUK MENGHILANGKAN KERAGUAN TERHADAP MANHAJ SALAF