Pertanyaan ❓
Kalo di tengah tarawih kita kentut, gmn?
Misal rokaat ke 4 kita kentut, maka keluar masid & mengambil wudhu. Tapi kita kehilangan rokaat ke 3&4, sementara jamaah akan melanjutkan ke rokaat 5&6.
Jika diteruskan sampai witir bersama imam, maka saya cuma dapet 9 rokaat saja totalnya, karena yg 2 rokaat batal akibat ketut.
Saya mesti gimana? Apa saya harus pisah dari jamaah tarawih saat mereka hendak witir & saya lanjutkan sendiri 2 rokaat yg batal + witir sendiri? Atau gmn?
Jawaban ✅
Jika seseorang tertinggal 2 rokaat dalam sholat tarawih, ada beberapa kemungkinan:
▶️ Pertama: Ia mampu mengerjakan 2 rokaat di sela-sela waktu sebelum Imam witir, misalkan ada jeda waktu istirahat antar 2 rokaat sholat, ia bisa memanfaatkannya utk melakukan 2 rokaat tsb sebelum Imam witir.
⏩ Kedua: tidak ada kesempatan utk melakukannya sebelum Imam witir. Ia bisa melakukannya setelah witirnya Imam.
Misalnya karena ingin menyempurnakan bilangan Tarawihnya menjadi 11 rakaat (tertinggal krn masbuk) maka setelah berwitir bareng imam. Ia melanjutkan 2 rakaat lagi setelah witir tsb.
Terdapat banyak dalil yang menunjukkan boleh shalat setelah witir. Diantaranya,
Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ketika beliau menceritakan shalat malamnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثم يقوم فيصلي التاسعة , ثم يقعد فيذكر الله ويمجده ويدعوه, ثم يسلم تسليماً يسمعنا , ثم يصلي ركعتين بعد ما يسلم وهو قاعد
“….Kemudian beliau bangun untuk melaksanakan rakaat kesembilan, hingga beliau duduk tasyahud, beliau memuji Allah dan berdoa. Lalu beliau salam agak keras, hingga kami mendengarnya. Kemudian beliau shalat dua rakaat sambil duduk.” (HR. Muslim 746)
An-Nawawi mengatakan,
الصَّوَاب : أَنَّ هَاتَيْنِ الرَّكْعَتَيْنِ فَعَلَهُمَا صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْد الْوِتْر جَالِسًا ; لِبَيَانِ جَوَاز الصَّلَاة بَعْد الْوِتْر , وَبَيَان جَوَاز النَّفْل جَالِسًا , وَلَمْ يُوَاظِب عَلَى ذَلِكَ , بَلْ فَعَلَهُ مَرَّة أَوْ مَرَّتَيْنِ أَوْ مَرَّات قَلِيلَة .
Yang benar, dua rakaat yang dikerjakan Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam setelah witir dalam posisi duduk adalah dalam rangka menjelaskan bahwa boleh shalat setelah witir, dan menjelaskan boleh shalat sunah sambil duduk, meskipun itu tidak beliau jadikan kebiasaan. Namun beliau lakukan sesekali atau beberapa kali. (Syarh Shahih Muslim, 6:21).
➡️ Ketiga: Kalaupun kondisi pertama dan kedua tidak bisa ia lakukan, ia tidak mengganti kekurangan jumlah rokaat tarawihnya, maka insyaAllah tidak mengapa. Dia tetap terhitung melakukan qiyaamu Romadhon (qiyamul lail di bulan Ramadhan)
Dengan demikian yang benar Anda tetap melanjutkan shalat bersama imam sampai selesai witir.
Mengapa tetap dianjurkan berwitir bersama imam walaupun sholatnya tertinggal 2 rakaat ?
Tujuannya, agar kita mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadis berikut,
ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻡَ ﻣَﻊَ ﺍﻹِﻣَﺎﻡِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑَ ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ ﻗِﻴَﺎﻡُ ﻟَﻴْﻠَﺔ
“
Siapa saja yang ikut shalat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti shalat semalam suntuk.” (H.r. Abu Daud dan Turmudzi; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Boleh saja anda lanjutkan 2 rakaat + witir sendiri , akan tetapi tidak mendapatkan keutamaan tersebut.
Wallahu a’lam.
✍️ Abu Syamil Humaidy ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Join channel kami di:
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun