Pertanyaan ❓
Asalamualaikum ustadz, di tmpat sya stiap 10 hari akhir ramadan dlm solat witir slalu memakai doa qunut, dan makmum mengangkat tangan smbil mengaminkan, apakah sya jg hrs mngikuti makmum yg ln dgn mngangkat tngan dan ikut meng aminkan
Jawaban ✅
وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاته
Secara umum, para ulama memandang bahwa qunut dalam witir disyariatkan, namun mereka berselisih pendapat tentang hukumnya, apakah wajib atau sunnah. Apakah disunnahkan sepanjang tahun setiap malam ataukah hanya pada bulan Ramadhan saja atau di akhir Ramadhan.
Yang rajih, wallahu a’lam, qunut witir disunnahkan di sepanjang tahun. Inilah pendapat Mazhab Hambali dan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibrahim, Ishaq, dan ashhabur ra’yi. Hal ini berdasarkan amalan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana dalam riwayat Ubai bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يُوْتِرُ فَيَقْنُتُ قَبْلَ الرُّكُوْعِ
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwitir lalu melakukan qunut sebelum rukuk.” (HR. Ibnu Majah; dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil, 2/1)
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau tidak melakukan qunut kecuali di separuh akhir bulan Ramadan, dan beliau melakukannya setalah rukuk. Inilah pendapat sebagian ulama dan juga menjadi pendapat asy-Syafi’i dan Ahmad. (Sunan at-Tirmidzi: 2/329)
Dari sini kita melihat bahwa do’a qunut witir itu boleh dibaca setiap saat (setiap malam diluar Ramadhan), boleh di bulan Ramadhan yaitu diseparuh akhir Ramadhan Setelah tanggal 15.
Maka jika imam berqunut disunnahkan bagi makmum untuk mengangkat tangan dan mengaminkan.
? *Bacaan Qunut Witir*
Pertanyaan❓
Afwan ustadz,mhn tambahan penjelasan bacaan do’a qunut yg di baca itu apa???
Jawaban ✅
*Lafazh Qunut Witir*
Adapun untuk bacaan doa qunut, tampaknya dari nash-nash yang ada tidak ada pembatasan dengan doa tertentu. Namun di antara doa yang terbaik dalam qunut witir adalah doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu ‘anhuma,
عَلَّمَنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم كَلِمَاتٍ أَقُوْلُهُنَّ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ:
اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ؛ إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَ إِنَّهُ لاَ يُذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengarjariku doa yang aku ucapkan pada witir, :
*”Wahai Allah, berilah petunjuk padaku sebagaimana Engkau berikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan kepadaku sebagaimana Engkau berikan keselamatan (kepada selainku), jadikanlah aku wali-Mu sebagaimana Engkau jadikan (selainku) sebagai wali, berilah berkah kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ada yang menentukan takdir bagimu, dan orang yang Engkau jadikan wali tidak akan terhinakan dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Mahasuci dan Mahatinggi Engkau, wahai Rabb kami.’”* (Hr. Abu Daud; dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil, 2/172)
Dibolehkan juga pada bulan Ramadhan berdoa dengan doa yang ada dalam atsar Abdurrahman bin Abdul Qari’ berikut ini :
اللَّهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ ، وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ ، وَلاَ يُؤْمِنُوْنَ بِوَعْدِكَ ، وَخاَلِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ ، وَأَلْقِ فِيْ قُلُوْبِهِمُ الرَّعْبَ ، وَأَلْقِ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ ، إِلهُ الْحَقِّ
*Ya Alllah, binasakanlah orang-orang kafir yang menghalangi (orang) dari jalan-Mu, mendustakan para rasul-Mu, dan tidak beriman dengan janji-Mu. Cerai-beraikan persatuan mereka dan timpakanlah rasa takut dihati-hati mereka, serta timpakanlah siksaan dan azab-Mu pada mereka, wahai sesembahan yang haq.’*
اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ ، وَلَكَ نُصَلِّي وَنَسْجُدُ ، وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ، وَنَرْجُوْ رَحْمَتَكَ رَبَّنَا ، وَنَخَافُ عَذَابَكَ الْجِدِّ ، إِنَّ عَذَابَكَ لِمَنْ عَادَيْتَ مُلْحَقٌ
*Ya Allah, kami menyembah hanya kepada-Mu, berusaha dan beramal hanya untuk-Mu, dan memohon rahmat-Mu, wahai Rabb kami. Kami pun takut kepada azab-Mu yang pedih. Sesungguhnya azab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi.’ Kemudian ia bertakbir dan turun untuk sujud.’”* (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya: 2/155–156; dikatakan pen-tahqiq-nya, “Isnad-nya shahih.”)
*Kemudian memohon ampunan untuk kaum mukminin dan mukminat serta bersalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.*
Wallahu a’lam.
?di jawab oleh :
Abu Syamil Humaidy ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Join channel kami di
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun