ketika beramal, maka yang harus kita perbaiki dalam niat kita adalah mencari Ridha Allah Subhanallahu Ta’ala, karena bila selain itu, maka akan sia-sia lah amalan kita, Rasulullah Bersabda :
عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَنِ الْتَمَسَ رِضَى اللهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ، وَ مَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللهِ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama bersabda : “Barangsiapa yang mencari keridhaan Allah yang dengannya ia membuat manusia marah maka Allah akan meridhai orang tersebut dan menjadikan manusia ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang mencari ridha manusia yang dengannya membuat Allah murka maka Allah akan murka kepadanya dan menjadikan manusia murka terhadapnya.”
[Shahih Ibnu Hibban jilid 2 no. 276 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib al-Arna’uth rahimahullahu, Maktabah Syamilah]
Berdakwah kepada masyarakat bukanlah perkara yang mudah, tak selalu diterima dan tak jarang mendapat penolakan keras. Sebagian menerima, sebagian malah lari dari dakwah kita. Hidayah memang milik Allah, namun Dia membuat hidayah itu teranugerahi kepada seseorang melalui usaha. Dan tentunya, usaha kita mengajak manusia kepada hidayah mesti merujuk pada sebaik-baik teladan, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Carilah ridha Allah dalam berdakwah, sampaikanlah kebenaran meskipun itu pahit, niscaya Allah akan menjadikan manusia ridha dengan kebenaran yang telah disampaikan.
Dan jangan membenarkan yang salah dengan mencari ridha manusia, karena dengan itu akan menjadikan Allah murka dengan kita, dan Allah pun akan menjadikan manusia murka dengan kita.
Semoga Allah meridhai kita, dan menjadikan manusia ridha dengan kita.