Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata:
» Jika engkau berbicara tentang Aqidah Tauhid, niscaya Ahli Syirik akan meninggalkanmu…
» Jika engkau berbicara tentang Sunnah (Tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam), niscaya Ahli Bid’ah akan meninggalkanmu…
» Jika engkau berbicara tentang dalil dan hujjah, niscaya orang-orang yang fanatik terhadap madzhab, orang-orang tarekat sufi dan bodoh akan meninggalkanmu…
» Jika engkau berbicara tentang (kewajiban) taat kepada pemerintah (muslim) dalam hal yang ma’ruf, mendo’akan dan menasehati (kebaikan) untuk mereka, serta tentang Aqidah Ahlus Sunnah, niscaya orang-orang (yang berpemahaman) Khowarij dan yang fanatik terhadap aliran dan kelompok (sesat) akan meninggalkanmu…
» Jika engkau berbicara tentang Islam dan hubungannya dengan kehidupan, niscaya orang-orang (yang memiliki) paham Sekuler, Liberal dan yang serupa dengan mereka dari siapa saja yang ingin memisahkan agama dari kehidupan (urusan dunia) akan meninggalkanmu…
» Ini adalah keterasingan yang luar biasa bagi Ahlus Sunnah…
» Mereka semua memerangi kita (Ahlus Sunnah) dengan berbagai media…
» Mereka memerangi kita melalui media massa cetak (buku, majalah, koran) maupun elektronik (televisi, radio, internet, dsb), sehingga keluarga dan sahabat-sahabat pun (ikut) memerangi “orang asing” ini yang senantiasa berpegang teguh dengan Al-Kitab dan As-Sunnah…
» Namun meskipun demikian, kami (Ahlus Sunnah) merasa bahagia dan bangga dengan keterasingan ini…
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya Islam pertama kali datang dalam keadaan terasing dan akan kembali dalam keadaan terasing pula sebagaimana keadaan awalnya. Maka, kebahagiaan diperuntukkan bagi orang-orang yang terasing. Maka ada seseorang yang bertanya, ‘Siapakah mereka yang terasing itu, wahai Rasulullah ?’ Beliau menjawab : “Mereka adalah orang-orang yang senantiasa sholih (baik aqidah, manhaj dan ibadahnya) ketika manusia telah rusak” (lihat Silsilah al-Alhaadiits ash-Shahiihah no.1273)
Semoga Allah memberikan taufiq dan pertolongan kepada kita semua untuk senantiasa istiqomah, sabar dan tegar dalam mempelajari dan mengamalkan al-Qur’an dan as-Sunnah serta mendakwahkan keduanya hingga akhir hayat.
Aamiin…
✍ Al-Ustâdz Najmi Umar Bakkar