Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman,

….يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“..Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kalian dengan beberapa derajat, dan Alloh Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan” (QS. al Mujadalah :11)

Berkata Imam ath Thobari “Alloh mengangkat derajat orang-orang yang diberikan ilmu dari kalangan orang beriman diatas orang beriman yang tidak diberi ilmu. Ini disebabkan karena keutamaan ilmu ketika mereka mengamalkan apa yang diperintahkan Alloh kepada mereka” (Tafsir ath Thobari Juz : 23 hal : 246)

Kalau kita perhatikan ucapan Imam ath Thobari rahimahullah diatas, maka kita diingatkan dengan  kisah  Nabi Adam, ketika Alloh memerintahkan seluruh malaikat ( termasuk Iblis) untuk sujud kepada Adam, setelah Adam menyebutkan nama-nama benda yang tidak mampu disebut oleh para malaikat. Itulah ilmu ! yang mampu mengangkat pemiliknya ke derajat yang tinggi sehingga malaikat pun diperintahkan sujud kepada Adam sebagai bentuk penghormatan terhadap beliau dan ilmunya.

Berkata Mutrof bin abdillah asy Syikhir :” Keutamaan ilmu lebih aku sukai dari pada keutamaan ibadah..” (Tafsir  ath Thobari Juz : 23 hal : 247)

Berkata Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i rahimahullah

كُلُّ الْعُلُومِ سِوَى الْقُرْآنِ مَشْغَلَةٌ
إِلَّا الْحَدِيثَ وَإِلَّا الْفِقْهَ فِي الدِّينِ
الْعِلْمُ مَا كَانَ فِيهِ قَالَ حَدَّثَنَا
وَمَا سِوَى ذَاكَ وَسْوَاسُ الشَّيَاطِينِ

Semua ilmu selain al qur’an adalah menyibukkan
Kecuali hadits dan fiqhih dalam agama
Ilmu itu adalah apa yang ada di dalamnya ucapan Haddatsana (telah menceritakan kepada kami)
Dan selain ilmu itu maka hanya bisikan syaithan.

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Nuniyah

العلم قال الله وقال رسوله– قال الصحابة وهم أولو العرفان

“Ilmu itu adalah Firman Allah, Sabda Rasulullah, dan ucapan para sahabat karena mereka adalah orang-orang yang memiliki makrifah”

Berkata Imam Az Zuhriy : seakan-akan sedang berbicara tentang keadaan mereka dan melihat kegiatan mereka para penuntut ilmu:

منهومان ﻻ يشبعان : طالب العلم وطالب الدنيا

“Ada dua golongan yang rakus dan tidak akan kenyang yaitu penuntut ilmu dan penuntut dunia” [Waratstul Anbiya: 44]

:checkered_flag: Masuk digolongan yang manakah kita dari kedua golongan itu ??

Orang yang tidak mengilmui agamanya dimana dia hanya ikut-ikutan dalam beragama tanpa ada tuntunan dari Allah dan Rasulullah, maka ia akan mendapatkan kesulitan ketika malaikat bertanya kepadanya di alam kuburnya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Imam Bukhari dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:

العَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِي قَبْرِهِ وَتُوُلِّيَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ: أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ فَيُقَالُ: انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الجَنَّةِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا وَأَمَّا الكَافِرُ – أَوِ المُنَافِقُ – فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِي كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ فَيُقَالُ: لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ
“Seorang hamba jika telah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya telah berpaling dan meninggalkannya dan sang mayit mendengar suara langkah sandal-sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat yang mendudukkannya seraya berkata kepadanya: “apa komentar kamu tentang laki-laki ini, Muhammad –shallallahu ‘alaihi wasallam- ? Jenazah pun menjawab:”Aku bersaksi bah dia adalah hamba Allah dan rasul-Nya. Maka dikatakan kepadanya: “Lihatlah tempat dudukmu di neraka telah Allah gantikan engkau dengan temapat duduk di surga. Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- pun bersabda: “diapun dapat melihat keduanya”. Adapun orang kafir –atau munafik- dia akan berkata: “saya tidak tahu ! saya hanya mengikuti apa kata orang. Lalu dikatakan kepadanya: “kamu tidak tahu dan tidak membacanya. Kemudian ia dipukul dengan palu besar yang terbuat dari besi dengan satu pukulan di kedua telinganya. Diapun berteriak dengan sebuah teriakan yang terdengar oleh yang ada disekitarnya, kecuali manusia dan jin”. [HR. Bukhari].

✍ Abu Ubaidillah al Atsariy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *