Semoga ini bukan berkeluh kesah, juga bukan menyerah, apalagi menyesal. Namun seorang juru dakwah juga butuh tazkir, suplemen motivasi dan juga butuh teman seperjuangan yang meneguhkan langkahnya agar tetap tegar menghadapi setiap aral dan rintangan..

Ujian terberat ialah ikhlas.
Saat ditentang, dimaki, dimusuhi, dihina, dituduh dan diperangi penentang dakwah, kadang nyali ciut, atau nafsu dendam menggelora, amarah dan kecewa membara..

Saat disanjung dan dipuji, dieluk-elukkan dan mendapat apresiasi atau imbalan, semangat berkobar, tersanjung, merasa berjasa, dan dadapun kadang membusung karena sombong mulai menggeliat dalam dada.

Saat ada juru dakwah lain, “pesilat baru” ada rasa sok lebih pengalaman dan lebih berilmu,  saat ada juru dakwah yang lebih tersyohor, lebih banyak muridnya, lebih pandai menjadikan air mata masyarakat bercucuran, ada saja semut semut iri, dengki dan hasad mulai menggerogoti. Apalagi bila “pesilat baru” tersebut adalah mantan murid, atau lebih muda, dan aroma ingusnya saja masih semerbak, mulailah asap asap iri dan dengki mulai mengepul.

Ikhlas, adalah jualan para juru dakwah, namun bisa jadi para juru dakwahlah yang paling terakhir memilikinya.

Penyakit hati adalah musuh bebuyutan para da’i yang selalu saja ia peringatkan ummat agar tidak terjangkiti olehnya, dan para juru dakwah selalu saja menjadi tabibnya, namun bisa saja mereka adalah orang yang paling kronis penyakitnya. Dan bisa jadi status yang sedang anda baca ini adalah bagian dari buktinya:

Kelak di akhirat, setelah para penghuni neraka masuk ke dalam neraka, akan ada lelaki yang diceburkan ke dalam neraka, hingga usus dan seluruh isi perutnya tercerai berai, lalu ia berputar bagaikan batu penggilingan padi yang berputar. Spontan saja pemandangan ini menarik peratian para penghuni neraka, sehingga mereka segera mengerumuni lelaki tersebut, lalu mereka berkata kepadanya: Wahai fulan, bukankah semasa di dunia, engkaulah yang selalu memerintahkan kami agar menjalankan kebajikan dan melarang kami dari kemungkaran? Lelai itu menjawab: Betul, dahulu aku selalu memerintahkan kalian agar melakukan kabaikan dan meninggalkan kemungkaran, namun ternyata aku sendiri selalu melakukan kemungkaran tersebut. (Bukhari)

Ya Allah limpahkanlah keikhlasan kepada hamba-Mu ini, dan karuniakan istiqomah hingga akhir hayat, dan akhirilah hidup hamba-Mu ini dengan husnul khatimah.

✍ Ustadz Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA.

Join channel kami di:
:iphone:telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
:globe_with_meridians:website: www.masjidalmuslimun.org
:clapper: YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun

Sumber:  | shahihfiqih.com/artikel/dakwah-tuh-ternyata-berat-sekali/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *