Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:

فَأعْظَمُ أسبَابِ شَرْحُ الصَّدْرِ

Maka sebesar-besar sebab kelapangan dada adalah:

١ – التَّوحِيد :
فَالهُدَى والتَّوحِيدُ مِن أعْظَمِ أسبَابِ شَرْحِ الصَّدْرِ ،

1. Tauhid;
Karena hidayah dan tauhid ini adalah sebesar-besar sebab kelapangan dada,

٢ – العِلـمُ :
فَإنَّهُ يَشرْحُ الصَّدرَ ، ويُوَسِّعُهُ حَتَّى يَكُونَ أوسَعَ مِنَ الدُّنيَا ،

2. Ilmu;
Karena ia akan melapangkan dada, memperluasnya hingga menjadikannya lebih luas dari dunia,

٣- الإنَابَةُ إلى اللَّهِ – سُبحَانَهُ وتعَالى – ومَحَبَّتُهُ بِكُلِّ القَلبِ والإقبَالُ عَلَيهِ والتَّنَعُّمُ بعِبَادَتِهِ ، فلا شَيء أشرَحُ لِصَدْرِ العَبدِ مِن ذَلِك.

حَتَّى إنَّهُ لَيَقُولُ أحيَانًا : إن كُنتُ فِي الجَنَّةِ فِي مِثلِ هَذِهِ الحَالةِ فإِنِّي إذًا فِي عَيشٍ طَيِّبٍ.

3. Kembali/bertaubat kepada Allah dan cinta kepada-nya dari hati yang paling dalam serta menyerah kepadanya dan merasa kenikmatan dalam ibadah kepada-Nya, maka tak ada sesuatu yang lebih melapangkan dada seorang hamba dari hal ini.
Hingga kadang-kadang ia berkata; jika aku berada di surga dalam kondisi seperti ini, maka sungguh aku telah hidup nyaman.

٤ – دَوَامُ ذِكرِهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ، وفِي كُلِّ مَوطِنٍ ، فَلِلذِكرِ تَأثِيرٌ عَجِيبٌ فِي انْشِرَاحِ الصَّدْرِ ونَعِيمِ القَلبِ ،

4. Terus menerus berdzikir kepada-Nya dalam setiap keadaan, dan disetiap tempat, karena dzikir memiliki pengaruh yang sangat menakjubkan untuk kelapangan dada dan tentramnya hati,

٥ – الإحسَانُ إلى الخَلقِ ، ونَفعُهُم بمَا يُمكِنُهُ مِنَ المَالِ والجَاهِ والنَّفعِ بالبَدَنِ وأنوَاعِ الإحسَانِ ،

فَإنَّ الكَرِيمَ المُحسِن = أشْرَحُ النَّاسِ صَدْرًا ، وأطيَبُهُم نَفسًا ، وأنعَمُهُم قَلبًا ،

5. Ihsan (berbuat baik) kepada makhluk, serta memberikan manfaat kepada mereka sesuai kemampuan berupa harta, kedudukan, manfaat pada tubuh, dan berbagai macam kebaikan lainnya.
Karena seorang yang dermawan lagi baik adalah manusia yang paling lapang dadanya, paling baik hidupnya dan paling tentram hatinya,

٦ – الشَّجَاعَـةُ :
فَإِنَّ الشُّجَاعَ مُنشَرِحُ الصَّدرِ ، وَاسِعُ البِطَانِ ، مُتَّسِعُ القَلبِ ، والجَبَانُ أَضيَقُ النَّاسِ صَدرًا ،

6. Keberanian;
Karena keberanian ini melapangkan dada, meluaskan rezeki, meluaskan hati, sedangkan seorang penakut adalah manusia yang paling sempit dadanya,
٧ – إخـرَاجُ دَغَـلِ القَلبِ مِنَ الصِّفَـاتِ المَذمُومَـةِ ،

7. Mengeluarkan kotoran hati dari sifat-sifat yang tercela,
٨ – تَركُ فُضُولِ النَّظَرِ والكَلامِ والإستِمَاعِ والمُخَالطَةِ والأكلِ والنَّومِ ،

فإنَّ هَذِهِ الفُضُولَ تَستَحِيلُ آلامًا وغُمُومًا وهُمُومًا فِي القَلبِ.

8. Meninggalkan banyak memandang, banyak bicara, banyak mendengar, banyak campur baur, banyak makan dan banyak tidur.
Karena kelebihan dalam hal ini akan menyebabkan penyakit, kegundahan, kelesuan di dalam hati.

? Zaadul Ma’ad (2/32)

✍? Alih Bahasa :
Ustadz Fauzan Abu Muhammad Al-Kutawy Hafidzahullâh

Join channel kami di :
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?youtube: youtube.com/channel/UCR6zGFTV6BHykUln5WSBfdA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *