? Seorang diuji oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla berdasarkan kadar keimanannya.
? Al Imam Asy Syāfi’ī rahimahullāh Ta’āla pernah berkata:
◆ محنُ الزَّمانِ كثيرة ٌ لا تنقضي, وسرورهُ يأتيكَ كالأعيادِ
◆ Sesungguhnya ujian zaman datang terus tidak berhenti (silih berganti). Dan kegembiraan datang sesekali sebagaimana sesekalinya datangnya hari lebaran.
? Seorang mu’min yang benar-benar beriman kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla adalah orang yang berbahagia.
Meskipun banyak ujian yang menghadapinya, banyak tantangan dan banyak susah payah yang dia alami.
Kenapa?
? Karena dia menghadapi semua itu dengan keimanan dan ketakwaan.
Dia bisa mengkondisikan dirinya dalam menghadapi kondisi-kondisi berat dalam kehidupan ini.
Oleh karenanya, yang menjadi patokan kebahagiaan bukanlah banyaknya harta dan bukan juga sehatnya tubuh, tapi apa yang ada di hati.
? Jika seseorang hatinya tentram, maka itulah orang yang berbahagia.
Join channel kami di :
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?youtube: youtube.com/channel/UCR6zGFTV6BHykUln5WSBfdA