? Salah seorang tabi’in bercerita,

▪️ “Dulu, kami duduk dekat pintu Abdullah bin Mas’ud sebelum salat Subuh. Jika beliau keluar, kami jalan bersama ke masjid.

▪️ Tiba-tiba datanglah Abu Musa Al Asy’ari. Dia bertanya, ‘Apakah Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud) sudah keluar menemui kalian?’

▪️ ‘Belum,’ jawab kami.

▪️ Abu Musa pun duduk bersama kami sampai Ibnu Mas’ud keluar. Saat Ibnu Mas’ud keluar, kami semua berdiri menghampiri beliau. Abu Musa mengatakan, ‘Wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud), sungguh, saya lihat di masjid, baru saja, ada suatu perkara yang asing. Tapi, walhamdulillah, saya pandang perkara itu baik.’

▪️ ‘Apa itu?’ tanya Ibnu Mas’ud.

▪️ ‘Jika Anda masih hidup, niscaya Anda akan melihat sendiri. Aku melihat di masjid, ada sekelompok orang. Mereka duduk dalam beberapa lingkaran menunggu salat. Setiap lingkaran ada seorang, di tangannya ada kerikil. Dia katakan, ‘Takbirlah seratus kali!’ Kelompok itu pun takbir seratus kali. ‘Tahlillah seratus kali!’ Mereka pun tahlil seratus kali. ‘Tasbihlah seratus kali!’ Mereka pun tasbih seratus kali.’ terang Abu Musa.

▪️ ‘Lantas, apa yang engkau katakan pada mereka?’ tanya Ibnu Mas’ud.

▪️ ‘Saya tidak mengatakan apa-apa. Saya menunggu pendapat dan perintah Anda.’ kata Abu Musa.

▪️ ‘Kenapa tidak engkau perintahkan mereka untuk menghitung kesalahan mereka, dan engkau jamin bahwa kebaikan mereka tidak akan ada yang hilang?’ kata Ibnu Mas’ud.

▪️ Berjalanlah kami, hingga sampai di salah satu halaqah itu. Ibnu Mas’ud berdiri menghadap mereka dan mengatakan, ‘Apa ini yang saya lihat kalian perbuat?’

▪️ ‘Wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud) ini hanya sekadar kerikil untuk menghitung takbir, tahlil, dan tasbih.’ kata salah seorang mereka.

▪️ ‘Hitunglah dosa kalian. Saya jamin, tidak ada kebaikan kalian yang hilang.’

▪️ ‘Kasihan kalian ini wahai umat Muhammad. Betapa cepat kebinasaan kalian. Lihat mereka itu, shahabat Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam, masih banyak. Lihat ini baju beliau belum juga usang dan bejana beliau pun belum rusak.’ kata Ibnu Mas’ud.

▪️ *’Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, apa kalian itu di atas agama yang lebih terbimbing dari agama Muhammad?! Atau kalian mau membuka pintu kesesatan?!’* ingkar Ibnu Mas’ud.

▪️ ‘Demi Allah, wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud) kami hanya menginginkan kebaikan.’ kata salah seorang mereka.

▪️ *’Betapa banyak orang ingin kebaikan, namun tidak mendapatkannya.’* kata Ibnu Mas’ud.

▪️ ‘Sungguh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberitakan kepada kami, ada sekelompok orang yang membaca Al Quran namun tidak melampaui tenggorokannya (hanya bacaan lisan, tidak ditadabburi sampai ke kalbu). Demi Allah, aku tidak tahu, mungkin saja mayoritasnya dari kalian.’ kata Abdullah bin Mas’ud. Beliau pun berpaling meninggalkan mereka.

? Suatu hari, Amr bin Salimah mengatakan, ‘Kami melihat mayoritas orang yang mengadakan halaqah zikir tersebut, ternyata memerangi kami pada perang Nahrawan bersama dengan barisan Khawarij.”

كُنَّا نَجْلِسُ عَلَى بَابِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَبْلَ صَلاَةِ الْغَدَاةِ ، فَإِذَا خَرَجَ مَشَيْنَا مَعَهُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَجَاءَنَا أَبُو مُوسَى الأَشْعَرِىُّ فَقَالَ : أَخَرَجَ إِلَيْكُمْ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ بَعْدُ؟ قُلْنَا : لاَ ، فَجَلَسَ مَعَنَا حَتَّى خَرَجَ ، فَلَمَّا خَرَجَ قُمْنَا إِلَيْهِ جَمِيعاً ، فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى : يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنِّى رَأَيْتُ فِى الْمَسْجِدِ آنِفاً أَمْراً أَنْكَرْتُهُ ، وَلَمْ أَرَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ إِلاَّ خَيْراً. قَالَ : فَمَا هُوَ؟ فَقَالَ : إِنْ عِشْتَ فَسَتَرَاهُ – قَالَ – رَأَيْتُ فِى الْمَسْجِدِ قَوْماً حِلَقاً جُلُوساً يَنْتَظِرُونَ الصَّلاَةَ ، فِى كُلِّ حَلْقَةٍ رَجُلٌ ، وَفِى أَيْدِيهِمْ حَصًى فَيَقُولُ : كَبِّرُوا مِائَةً ، فَيُكَبِّرُونَ مِائَةً ، فَيَقُولُ : هَلِّلُوا مِائَةً ، فَيُهَلِّلُونَ مِائَةً ، وَيَقُولُ : سَبِّحُوا مِائَةً فَيُسَبِّحُونَ مِائَةً. قَالَ : فَمَاذَا قُلْتَ لَهُمْ؟ قَالَ : مَا قُلْتُ لَهُمْ شَيْئاً انْتِظَارَ رَأْيِكَ أَوِ انْتِظَارَ أَمْرِكَ. قَالَ : أَفَلاَ أَمَرْتَهُمْ أَنْ يَعُدُّوا سَيِّئَاتِهِمْ وَضَمِنْتَ لَهُمْ أَنْ لاَ يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِهِمْ. ثُمَّ مَضَى وَمَضَيْنَا مَعَهُ حَتَّى أَتَى حَلْقَةً مِنْ تِلْكَ الْحِلَقِ ، فَوَقَفَ عَلَيْهِمْ فَقَالَ : مَا هَذَا الَّذِى أَرَاكُمْ تَصْنَعُونَ؟ قَالُوا : يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ حَصًى نَعُدُّ بِهِ التَّكْبِيرَ وَالتَّهْلِيلَ وَالتَّسْبِيحَ. قَالَ : فَعُدُّوا سَيِّئَاتِكُمْ فَأَنَا ضَامِنٌ أَنْ لاَ يَضِيعَ مِنْ حَسَنَاتِكُمْ شَىْءٌ ، وَيْحَكُمْ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ مَا أَسْرَعَ هَلَكَتَكُمْ ، هَؤُلاَءِ صَحَابَةُ نَبِيِّكُمْ -صلى الله عليه وسلم- مُتَوَافِرُونَ وَهَذِهِ ثِيَابُهُ لَمْ تَبْلَ وَآنِيَتُهُ لَمْ تُكْسَرْ ، وَالَّذِى نَفْسِى فِى يَدِهِ إِنَّكُمْ لَعَلَى مِلَّةٍ هِىَ أَهْدَى مِنْ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ ، أَوْ مُفْتَتِحِى بَابِ ضَلاَلَةٍ. قَالُوا : وَاللَّهِ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَا أَرَدْنَا إِلاَّ الْخَيْرَ. قَالَ : وَكَمْ مِنْ مُرِيدٍ لِلْخَيْرِ لَنْ يُصِيبَهُ ، إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- حَدَّثَنَا أَنَّ قَوْماً يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ ، وَايْمُ اللَّهِ مَا أَدْرِى لَعَلَّ أَكْثَرَهُمْ مِنْكُمْ. ثُمَّ تَوَلَّى عَنْهُمْ ، فَقَالَ عَمْرُو بْنُ سَلِمَةَ : رَأَيْنَا عَامَّةَ أُولَئِكَ الْحِلَقِ يُطَاعِنُونَا يَوْمَ النَّهْرَوَانِ مَعَ الْخَوَارِجِ

? SUNAN AD DARIMI
Sumber: Majalah Tashfiyah

Join channel kami di:
?telegram:telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *