Dalam sebuah riwayat disebutkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong walau sebesar biji sawi. Lalu ada sahabat yang berkata: “Sungguh ada seseorang yang senang kalau baju dan sandalnya bagus (ya Rasulullah)” Baliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:”Allah itu indah dan menyenangi yang indah. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia”
[HR. Muslim no. 91, Abu Dawud no. 4091, Tirmidzi no. 1998, Ibnu Majad no. 59, dan Ahmad no. 3644]
Jika kita perhatikan hadits diatas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa kesombongan hakiki memiliki dua sifat, yaitu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.
Imam Nawawiy rahimahullah berkata: “Hadits ini disebutkan berkaitan dengan larangan berbuat sombong yang sebagaimana yang kita ketahui. Yaitu merasa lebih tinggi dari orang lain, meremegkan mereka dan menola kebenaran” [Syarh an Nawawiy ‘Ala Muslim: 2/91]
Join channel kami di:
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun