Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224)

Yang dimaksud dengan ilmu disini adalah ilmu syar’i yaitu ilmu tentang agama Islam yang mencakup perkara akidah, ibadah, akhlak dan berbagai sendi agama yang lainnya. Bukanlah yang dimaksud adalah ilmu yang berkaitan dengan dunia (yang sifatnya mubah/boleh) seperti teknik, kedokteran, ekonomi, matematika, informatika dan lain sebagainya.

⚖️ Kedudukan Ilmu Syar’i
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan tidak sepatutnya bagi orang-orang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi sebagian dari tiap-tiapgolongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan untuk kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. at-Taubah: 122)

Dalam ayat ini Allah Ta’ala menjadikan amalan menuntut ilmu sama tingkatannya dengan amalan jihad di jalan Allah Ta’ala dan bahkan lebih utama dari jihad. Dikarenakan seorang tidak akan bisa menegakkan jihad, shalat, zakat, puasa, haji, umroh, dan ibadah-ibadah yang lainnya secara benar kecuali dengan ilmu. Maka ilmu merupakan pokok segala sesuatu, oleh karena itulah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan maka Allah akan fahamkan ia tentang agama.” (HR. al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719) [Lihat Syarh Riyadhus Shalihin lil ‘Utsaimin juz 2, hlm. 1470]

? Keutamaan Ilmu Syar’i
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan tentang keutamaan ilmu syar’i:
1. Ilmu merupakan warisan para nabi.
Rasulullah bersabda:

إِنَّ العُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا العِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi dan sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham, namun mereka mewariskan ilmu. Maka barangsiapa yang mengambil ilmu tersebut berarti ia telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Dawud no. 3641, at-Tirmidzi no. 2683 dan Ibnu Majah no. 223)

2. Ilmu merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir kepada pemiliknya walaupun telah meninggal dunia.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seseorang meninggal dunia maka akan terputus darinya amalannya kecuali 3 perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 4843)

3. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu di dunia dan akhirat.
Di akhirat, Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu sesuai dengan besarnya amalan dan dakwah yang dilakukannya. Demikian pula di dunia, Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu di antara hamba-hamba-Nya sesuai dengan besarnya amalan dan dakwah yang dilakukannya. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. al-Mujadalah: 11)

4. Ilmu merupakan cahaya yang akan menerangi kehidupan seorang hamba.
Dengan ilmu yang dimiliki oleh seorang hamba, dia akan mengetahui tentang tata cara beribadah kepada Rabbnya, bermuamalah dengan sesama manusia dan sebagainya. Sehingga ia pun menjalani kehidupannya di atas ilmu. [Lihat Syarh al-Ushul as-Sittah hlm. 166]

5. Orang yang berilmu adalah orang yang takut kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman:
“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah orang-orang yang berilmu.” (QS. Fathir: 28)

6. Orang yang berilmu adalah orang yang dikehendaki  kebaikan oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki dengannya kebaikan maka Allah akan fahamkan ia tentang agama.” (HR. al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1719)

7. Orang yang menuntut ilmu akan dipermudah jalannya menuju surga.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Dan barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim no. 4867)

8. Penduduk langit dan penduduk bumi serta hewan air akan memintakan ampunan kepada orang-orang yang berilmu.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَإِنَّ العَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَمَنْ فِي الأَرْضِ حَتَّى الحِيتَانُ فِي المَاءِ

“Dan sesungguhnya orang yang berilmu akan dimintakan ampunan baginya oleh para penduduk langit dan penduduk bumi bahkan hewan yang hidup di air.” (HR. at-Tirmidzi no. 2606 dan Abu Dawud no. 3157)

Join channel kami di:
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun

? Sumber:
(Ringkasan) dari http://buletin-alilmu.net/2014/12/12/mari-menuntut-ilmu/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *