?️ AKIBAT MENDAHULUKAN AKAL DARIPADA WAHYU
Perhatikan kisah Iblis yang diabadikan Allâh di dalam firman-Nya dalam QS al-A’râf ayat 12-13 berikut ini :
? Wahyu
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ
(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?”
➰ Akal
قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
(Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
✴️ Akibat
{قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ}
(Allah) berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
❗️ Perhatikanlah
Ketika Iblis menolak perintah dari Allâh dengan akal dan logikanya, karena secara logis ia merasa lebih baik dari Adam. Dirinya berasal dari api sedangkan Adam dari tanah. Kenapa yg lbh baik malah disuruh bersujud kpd yang lbh rendah? Akalnya menolaknya, sehingga dampaknya Iblis pun diusir dari surga dan dihinakan oleh Allâh.
?️ AKIBAT MENDAHULUKAN WAHYU DARIPADA AKAL
Perhatikanlah kisah Musa ‘alayhis Salâm yang sedang dikejar tentara Fir’aun, dimana beliau lebih mengedepankan wahyu dari Allâh ketimbang akal dan rasio. Hal ini diabadikan di dalam QS asy-Syu’arâ 61-66.
➰ Akal
{فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَىٰ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ}
Maka ketika kedua golongan itu (yaitu rombongan Musa dan tentara Fir’aun) sudah saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “Kita benar-benar akan tersusul.”
?? Yaitu tentara Fir’aun yang berjumlah banyak dengan berkendara lengkap, telah mendekati rombongan Musa. Sehingga secara akal, tdk mungkin mereka bisa terhindar dan tidak tersusul…
? Wahyu
{قَالَ كَلَّا ۖ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ}
Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.”
?? Musa ‘alayhis Salâm dengan keyakinan yg berasal dari wahyu, menyatakan bahwa mereka tidak akan bisa menyusul rombongan kami.
✴️ Akibat
{فَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنِ اضْرِب بِّعَصَاكَ الْبَحْرَ ۖ فَانفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ الْآخَرِينَ وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُ أَجْمَعِينَ ثُمَّ أَغْرَقْنَا الْآخَرِينَ}
Lalu Kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu.” Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Kemudian Kami tenggelamkan golongan yang lain.
❗️ Perhatikanlah
Ketika pengikut Musa merasa bahwa mereka akan tersusul dan terkejar oleh tentara Fir’aun, maka Musa pun lebih mendahulukan wahyu Allâh. Sehingga Allâh pun membuka jalan keselamatan bagi mereka dengan cara membelah laut merah, lalu Allâh menyelamatkan Musa dan kaumnya, kemudian menenggelamkan bala tentara Fir’aun.
Demikianlah akibat dan dampak bagi mereka yang mengedepankan wahyu dibandingkan akalnya
✍? Faidah dari al-Ustadz Ali Nur al-Maidani.
ℳـ₰✍️@abusalma
Join channel kami di:
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?website: www.masjidalmuslimun.org
?YouTube: youtube.com/masjidalmuslimun