A : Eh, kamu tahu ga, si fulan ikut aliran sesat.

B : Oh ya? Kamu tahu dari mana?

A : Jelaslah, Masa pasang gambar kucing, lukisan burung dan lain-lain dirumah gaboleh?! Aliran sesat itu. Hati-hati kamu jangan dekat-dekat dia nanti ketularan.

B : Oh begitu ya? Mmmm… Tapi hati-hati loh kalo menuduh sesat, bisa-bisa tuduhan itu balik ke kamu kalo ga sesuai.

A : Enggaklah!! Jelas-jelas sesat seperti itu, buktinya banyak orang-orang yang pasang gambar makhluk dirumah mereka. Dia saja ikut aliran sesat jadi gaboleh pasang gambar
_________________________________

Saudaraku… Siapakah yang tidak memperbolehkan adanya gambar dalam rumah?

Bukan perkataanku, bukan pula dari dirimu, bukan pernyataan suatu golongan/aliran, bukan pula suatu kelompok, TAPI SABDA RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الْمَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ

”Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)” (HR. Bukhari 3224 dan Muslim 2106)

Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata,

نَهَى رسول الله صلى الله عليه وسلم عَنِ الصُّوَرِ فِي الْبَيْتِ وَنَهَى أَنْ يَصْنَعَ ذَلِكَ

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam MELARANG ADANYA GAMBAR DI DALAM RUMAH dan beliau melarang untuk membuat gambar.” (HR. Tirmizi 1749 dan beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih)

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

أَنْ لاَ تَدَعْ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ وَلاَ قَبْرًا مُشْرَفًا إِلاَّ سَوَّيْتَهُ

“Jangan kamu membiarkan ada gambar kecuali kamu hapus dan tidak pula kubur yang ditinggikan kecuali engkau meratakannya.” (HR. Muslim 969)

وَلَا صُورَةً فِي بَيْتٍ إِلَّا طَمَسْتَهَا

“Dan tidak pula gambar di dalam rumah kecuali kamu hapus.” (HR. An Nasai 2031) shahih.

Ibnu Abbas adhiyallahu ‘anhuma dia berkata :

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا رَأَى الصُّوَرَ فِي الْبَيْتِ يَعْنِي الْكَعْبَةَ لَمْ يَدْخُلْ وَأَمَرَ بِهَا فَمُحِيَتْ وَرَأَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمَا السَّلَام بِأَيْدِيهِمَا الْأَزْلَامُ فَقَالَ قَاتَلَهُمْ اللَّهُ وَاللَّهِ مَا اسْتَقْسَمَا بِالْأَزْلَامِ قَطُّ

“Bahwa tatkala Nabi melihat gambar di (dinding) Ka’bah, beliau tidak masuk ke dalamnya dan beliau memerintahkan agar semua gambar itu dihapus. Beliau melihat gambar Nabi Ibrahim dan Ismail‘ alaihissalam tengah memegang anak panah (untuk mengundi nasib), maka beliau bersabda, “Semoga Allah membinasakan mereka, demi Allah keduanya tidak pernah mengundi nasib dengan anak panah sekalipun.“ (HR. Ahmad 1/365)

Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke rumahku sementara saya baru saja menutup rumahku dengan tirai yang padanya terdapat gambar-gambar. Tatkala beliau melihatnya, maka wajah beliau berubah (marah) lalu menarik menarik tirai tersebut sampai putus. Lalu beliau bersabda,

إِنَّ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُشَبِّهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ

“Sesungguhnya manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang menyerupakan makhluk Allah.” (HR. Bukhari 5954 dan Muslim 2107).

أَنَّهَا نَصَبَتْ سِتْرًا فِيهِ تَصَاوِيرُ فَدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَنَزَعَهُ ، قَالَتْ : فَقَطَعْتُهُ وِسَادَتَيْنِ

“Dia (Aisyah) memasang tirai yang padanya terdapat gambar-gambar, maka Rasulullah masuk lalu mencabutnya. Dia berkata, “Maka saya memotong tirai tersebut lalu saya membuat dua bantal darinya.”

edited
Ali bin abi thalib radhiyallahu anhu berkata :

صَنَعْتُ طَعَامًا فَدَعَوْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَجَاءَ فَدَخَلَ فَرَأَى سِتْرًا فِيهِ تَصَاوِيرُ فَخَرَجَ . وَقَالَ : إِنَّ الْمَلائِكَةَ لا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ تَصَاوِيرُ

“Saya membuat makanan lalu mengundang Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk datang. Ketika beliau datang dan masuk ke dalam rumah, beliau melihat ada tirai yang bergambar, maka beliau segera keluar seraya bersabda, “Sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar-gambar.” (HR. An-Nasai 5351) shahih

Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata :

اسْتَأْذَنَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلام عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : ادْخُلْ . فَقَالَ : كَيْفَ أَدْخُلُ وَفِي بَيْتِكَ سِتْرٌ فِيهِ تَصَاوِيرُ فَإِمَّا أَنْ تُقْطَعَ رُؤوسُهَا أَوْ تُجْعَلَ بِسَاطًا يُوطَأُ فَإِنَّا مَعْشَرَ الْمَلائِكَةِ لا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ تَصَاوِيرُ

“Jibril ‘alaihis salam meminta izin kepada Nabi maka Nabi bersabda, “Masuklah.” Lalu Jibril menjawab, “BAGAIMANA SAYA MAU MASUK SEMENTARA DI DALAM RUMAHMU ADA TIRAI YANG BERGAMBAR. Sebaiknya kamu menghilangkan bagian kepala-kepalanya atau kamu menjadikannya sebagai alas yang dipakai berbaring, KARENA KAMI PARA MALAIKAT TIDAK MASUK RUMAH YANG DI DALAMNYA TERDAPAT GAMBAR-GAMBAR.” (HR. An-Nasai 5365) shahih

?Perkataan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Akankah engkau akan melanggar apa yang rasulullah shalallahu alaihi wassalam katakan?
_____________________________

“A : Enggaklah!! Jelas-jelas sesat seperti itu, BUKTINYA BANYAK ORANG-ORANG YANG PASANG GAMBAR MAKHLUK DIRUMAH MEREKA. Dia saja ikut aliran sesat jadi gaboleh pasang gambar.”

Apakah dengan banyaknya orang yang yang mengikuti sebagai suatu indikator kebenaran?

وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ

“Seandainya kalian mengikuti KEBANYAKAN ORANG di muka bumi, sungguh mereka akan menyesatkan kalian dari jalan Allah.” (Qs. Al An’aam 116)

Dan bacalah firman Allah :

فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدوا في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما

“Maka demi Rabb-mu, MEREKA PADA HAKIKATNYA TIDAK BERIMAN hingga mereka menjadikan kamu(petunjukmu) hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, KEMUDIAN MEREKA TIDAK MERASA KEBERATAN DALAM HATI MEREKA TERHADAP PUTUSAN YANG KAMU BERIKAN, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (Qs. An Nisaa 65).

وما كان لمؤمن ولا مؤمنة إذا قضى الله ورسوله أمرا أن يكون لهم الخيرة من أمرهم ومن يعص الله ورسوله فقد ضل ضلالا مبينا

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. DAN BARANG SIAPA MENDURHAKAI ALLAH DAN RASUL-NYA MAKA SUNGGUHLAH DIA TELAH SESAT, SESAT YANG NYATA”. (Qs. Al Ahzab 36)

Dikhawatirkan jika berbicara, berkomentar tentang agama TANPA ILMU, menuduh sesat tanpa punya pengetahuan agama baik AlQuran, Sunnah, dan pentunjuk para shahabat-shahabat Rasulullah shalallahu alaihi wasallam maka dikhawatirkan tuduhan itu BALIK menimpa yang menuduh demikian..

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad

Join channel kami di :
?telegram: telegram.me/masjidalmuslimun
?youtube: youtube.com/channel/masjidalmuslimun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *