? Saudara-Saudariku yang semoga selalu dilapangkan dalam kebaikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’ālā…
? Apakah kita..
Sering luput dari dzikir pagi dan petang?
Merasa tidak sempat untuk sholat rawatib?
Merasa sibuk untuk menghadiri majelis ilmu?
Kehabisan waktu untuk membaca 1 halaman Al Qur’an?
Merasa lelah ketika akan sholat malam?
Dan kehabisan agenda untuk mengunjungi teman yang sakit?
? Tetapi kita…
Selalu sempat menonton berita di internet.
Tidak pernah ketinggalan up date dan mengikuti status di facebook.
Selalu aktif berkomentar dalam grup-grup watsapp.
Dan, tidak pernah absen dalam menghadiri majelis ghibah dan senda gurau.
? Apakah kita…
Merasa waktu kita sangat sempit dan sedikit untuk melakukan hal-hal bermanfaat?
Merasa kesibukan dunia kita terlalu padat sehingga sering berudzur meninggalkan ibadah kita?
? Mungkin… itu tanda tidak adanya keberkahan dalam waktu kita.
? Berkata seorang sahabat Nabi yang mulia Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu:
“Aku tidaklah menyesali sesuatu lebih besar dari pada penyesalanku terhadap satu hari yang berlalu, berkurang umurku, dan tidaklah bertambah amalku.”
? Seorang ulama salaf, Hakim, juga berkata:
“Barangsiapa yang harinya berlalu tanpa ada kebenaran yang ia tegakkan; atau kewajiban yang ia laksanakan; atau kemuliaan yang ia raih; atau perbuatan terpuji yang ia kerjakan; atau kebaikan yang ia rintis, atau ilmu yang ia kutip. Sungguh ia telah mendurhakai waktunya, dan mendzolimi dirinya.”
Maka mari kita perhatikan, bahwa para salafus shalih tidaklah menilai bahwa suatu waktu menjadi bermanfaat dari banyaknya kekayaan dihasilkan; atau gelar kehormatan yang diraih; atau ketenaran didapat.
? Tetapi, dari banyaknya amal sholih yang dihasilkan dari waktu tersebut.
-bersambung-
✍ ummu sholih.
Join channel kami di :
?Telegram : telegram.me/masjidalmuslimun